Main Cast:
-
Super Junior’s
Kyuhyun
-
Girls’
Generation’s Taeyeon
-
Super Junior’s Kibum
***
Taeyeon menatap Kyuhyun sambil tersenyum,
menyambut kedatangan lelaki itu yang baru memasuki kelasnya.
Kyuhyun balik menatap Taeyeon dengan kening
mengerut, heran dan merasa aneh dengan sikap gadis yang menduduki bangkunya
itu. ”Ada apa?” tanyanya sambil menaruh tasnya di atas meja.
“Kau tahu, Kyu…” buka Taeyeon masih dengan
senyumnya yang kini lebih lebar. “Sepertinya aku sedang jatuh cinta,” lanjutnya
yang membuat mata Kyuhyun membulat, kaget dengan pengakuan yang blak-blakan
itu.
“Benarkah? Haha… ternyata kau bisa
merasakannya juga!” seru Kyuhyun sambil mengacak rambut Taeyeon. Lelaki itu
turut bahagia.
Tangan Taeyeon langsung merapikan rambutnya yang jadi berantakan karena
ulah Kyuhyun tadi. Wajahnya seketika berubah masam. ”Sudah berapa kali aku
bilang padamu untuk jangan mengacak-acak rambutku! Menyebalkan!” omelnya pada Kyuhyun.
Mendengar omelan itu Kyuhyun malah tertawa. Hampir mau diacak lagi rambut Taeyeon,
namun langsung ditepis oleh gadis itu sambil menunjukkan wajah galak yang
terlihat lucu di mata Kyuhyun. ”Maafkan aku! Itu refleks kulakukan saat aku
sedang senang,” akunya.
Mata Taeyeon membulat tak percaya. ”Jadi, kau ikut senang begitu tahu aku
sedang jatuh cinta?!” tanyanya, memastikan dugaannya itu tidak salah.
Dengan mantap, Kyuhyun menganggukkan kepalanya. ”Tentu saja! Apa salahnya
aku bahagia saat kau sedang jatuh cinta?” jawabnya sambil tersenyum. ”Jadi,
siapa lelaki yang beruntung itu?”
Wajah Taeyeon seketika memerah mendengar pertanyaan Jo. ”Ergh... apakah kau
benar ingin tahu?” Taeyeon balik tanya sambil menundukkan wajahnya. Perasaan
malu dan takut berkecamuk di hatinya secara tiba-tiba.
”Ya, aku ingin tahu! Dan kenapa sikapmu jadi aneh seperti itu? Apa aku
tidak boleh tahu?” tanyanya setelah melihat ada perubahan sikap pada Taeyeon.
”Aku malu menjawabnya,” aku Taeyeon pelan, masih menundukkan wajahnya.
”Kenapa malu? Kau tidak semalu ini saat mengaku sedang jatuh cinta!” tanya Kyuhyun.
Bingung dengan kata-kata Taeyeon. Sudah berjalan tiga tahun mereka berteman,
namun Kyuhyun masih belum bisa memahami sikap Taeyeon yang kadang-kadang
membuatnya bingung. ”Sudahlah, cepat katakan padaku!” bujuknya dengan sedikit
memaksa.
”Mmm... orang itu...”
”Hmmm?”
Tiba-tiba, Taeyeon mengangkat wajahnya dan menatap Kyuhyun dengan tatapan
penuh penyesalan. Gadis itu bangkit dari duduknya. Setelah menghela napas
panjang, dia berkata,”Lelaki itu... kaulah orangnya, Kyu! Maafkan aku...” Taeyeon
lantas berlari keluar kelas.
Tinggal Kyuhyun yang terpaku. Tak percaya dengan apa yang sudah
didengarnya.
***
Pengakuan Taeyeon yang tidak pernah diduganya membuat Kyuhyun tidak bisa konsentrasi
belajar sepanjang pelajaran hari itu. Saat istirahat, Kyuhyun tidak menemukan
sosok gadis itu di kelasnya. Kelas mereka yang berbeda membuat salah satu dari
dua orang itu saling menunggu satu sama lain untuk bisa istirahat bersama,
seperti yang telah mereka lakukan selama sekolah di Joy High School.
Saat pulang sekolah pun Kyuhyun tidak menemukan gadis itu. Dan ternyata
kejadian itu terus berulang di hari-hari berikutnya. Kyuhyun dan Taeyeon yang
selalu berdua, tiba-tiba, tidak pernah seperti itu lagi. Bila Kyuhyun
berpapasan dengannya, Taeyeon akan memalingkan wajahnya atau menganggap Kyuhyun
tidak ada. Padahal Kyuhyun ingin sekali menyapanya. Namun, dengan adanya sikap Taeyeon
itu membuat Kyuhyun urung melakukannya.
Jo merasa kehilangan Taeyeon. Lelaki itu jadi sering terlihat melamun dan
kurang semangat. Senyumnya pun jarang terlihat.
”Ada yang salah dengan dirimu, Kyu. Aku tahu itu. Tapi, aku tidak tahu apa
yang menyebabkan kau seperti ini,” kata Kibum, teman sebangku Kyuhyun, yang
memperhatikan perubahan sikapnya dari hari ke hari.
Saat itu sedang istirahat dan Kyuhyun memilih untuk diam di kelas. Kyuhyun
menatap Kibum dengan tatapan sayu. ”Aku baik-baik saja, mengerti!” tegasnya.
Tentu saja Kibum tidak mempercayai kata-katanya itu. Kibum sedikit terkekeh
dibuatnya. ”Sesulit itukah masalahmu sampai kau tidak bisa membaginya padaku?”
”Bukan urusanmu!” seru Kyuhyun ketus. Dia menenggelamkan wajahnya ke tas
yang ada di mejanya.
”Itu urusanku juga, Jo Kyu Hyun! Asal kau tahu, aku kehilangan sosok
ceriamu yang dulu. Sungguh!” aku Kibum, membuat suasana diantara keduanya
hening sejenak. ”Ceritakanlah padaku, Kyu! Barangkali aku bisa membantumu,”
bujuknya kemudian.
Kyuhyun berdecak keras. ”Kau ini cerewet sekali!” serunya sebal. Dia
bangkit dari kursinya dan menarik tangan Kibum. Mengajaknya keluar kelas menuju
suatu tempat.
***
”Sudah kuduga akan begini jadinya cerita kalian berdua,” kata Kibum setelah
Kyuhyun selesai menceritakan hal yang mengganjal hatinya itu. Keduanya berada
di bagian belakang Joy High School yang sepi. Tidak ada seorang pun di sana
selain mereka berdua.
Kyuhyun tersentak kaget mendengar kata-kata Kibum. ”Kenapa kau bisa menduga
seperti itu?” tanyanya penasaran.
Kibum menatap Kyuhyun seakan-akan menatap seorang anak kecil yang
menyebalkan. ”Kutanya padamu, sudah berapa lama kalian berteman, hah? Hampir
berjalan tiga tahun kan? Selama itu kalian terus berdua. Istirahat bareng,
pulang bareng... semua orang yang melihat kalian bahkan bisa saja mengira kalau
kalian berpacaran. Jadi, aku tidak terkejut jika ada salah
satu dari kalian akan jatuh cinta pada satu diantara kalian,” jawabnya.
Kyuhyun terdiam sejenak. Merenungi kata-kata itu. ”Menurutmu, apakah aku
juga jatuh cinta pada Taeyeon?” tanyanya polos.
Mendengar pertanyaan yang menurutnya konyol itu, membuat Kibum gemas dan
menoyor pelan kelapa Kyuhyun. ”Kenapa kau bertanya padaku?! Jelas-jelas yang
merasakan itu dirimu, bukan aku! Pertanyaan aneh macam apa itu!” omelnya.
Kyuhyun terkekeh kecil mendengarnya. ”Gadis itu... ternyata bisa membuatku
sekacau ini...” gumamnya lebih pada dirinya sendiri, namun dapat didengar Kibum.
”Apa kau menyukainya?” tanya Ken, ingin tahu.
”Sangat menyukainya!” jawab Jo mantap. ”Tapi aku sangsi apakah aku jatuh
cinta padanya,” lanjutnya dengan nada suara yang terdengar sedih.
Kibum terdiam sambil menatap Kyuhyun lekat-lekat. Merasa kasihan pada teman
sebangkunya itu. Dipegang bahu Kyuhyun untuk memberikannnya semangat pada
lelaki itu. ”Perasaan itu tidak bisa dipaksakan, Kyu,” katanya. ”Menurutku, Taeyeon
menjauhimu karena malu atas pengakuannya. Bukan karena kau belum membalasnya.
Dia hanya memberi tanda-tanda cinta padamu.”
Senyum Kyuhyun terkembang tanpa disadarinya. Sulit baginya untuk menerima
kenyataan bahwa Taeyeon jatuh cinta padanya. Perasaan yang membuat
hubungan mereka kaku satu sama lain. Jo menghela napas panjang, lalu ditatapnya
Kibum. ”Aku rindu gadis itu...”
***
Sudah setengah jam Kyuhyun menunggu kedatangan Taeyeon di bangku taman
kota. Dia menuruti saran Kibum untuk mengajak Taeyeon bertemu dan mencoba
membicarakan hubungan mereka yang menjadi kaku.
Bukan hal yang mudah untuk bertemu dengan Taeyeon di saat seperti ini. Ditambah dengan sikap gadis itu yang jadi tidak pernah membalas sms dan mengangkat telepon darinya.
Jadi, Kyuhyun rela mendatangi gadis itu di rumahnya untuk membuat janji bertemu.
Kyuhyun tahu kalau Taeyeon tak akan tega mengacuhkannya jika dia datang ke
rumahnya.
”Seharusnya aku buat janji di rumahnya saja sekalian!” rutuk Kyuhyun karena
Taeyeon tak kunjung datang. Tapi, Kyuhyun langsung menarik kembali kata-katanya
itu. Dia takut pembicaraannya akan disadap keluarga Taeyeon jika dia membuat
janji di rumahnya.
”Maaf, aku terlambat...” tiba-tiba terdengar suara Taeyeon. Gadis itu
berdiri di hadapan Kyuhyun dengan wajah tertunduk. ”Sudah lama menungguku?”
”Yah... lumayan. Duduklah!” pinta Kyuhyun sambil menggeser tubuhnya agar Taeyeon
bisa duduk di sampingnya. Keduanya membuat jarak yang cukup pada posisi duduk
mereka. Tiba-tiba, Kyuhyun merasa gugup. Semua kata-kata yang rencananya akan
dikatakan pada gadis itu mendadak lenyap. ”Jadi... apa kabar?” hanya itu saja
yang bisa keluar dari mulutnya.
”Cukup baik. Kau?”
”Sama sepertimu.”
Hening sejenak.
”Jadi, apa maksudmu mengajakku bertemu hari ini?” Tiba-tiba, Taeyeon bertanya.
Kyuhyun terdiam sejenak. Ditatapinya wajah Taeyeon yang masih menunduk.
Perasaan gugupnya perlahan hilang, digantikan rasa rindunya pada gadis itu.
”Aku ingin membicarakan tentang hubungan kita ke depannya,” jawab Kyuhyun.
”Apa kau masih ingat pengakuanku padamu waktu itu?” tanya Taeyeon. Kali ini dia berani menatap wajah kyuhyun, walaupun terlihat jelas
dilakukannya dengan takut-takut.
Kyuhyun tersenyum. ”Tentu saja! Bagaimana aku bisa lupa?”
jawabnya ringan. ”Apa kau serius dengan perasaanmu itu padaku?”
Taeyeon terdiam sejenak. Tatapannya sudah terlihat seperti biasa. ”Ya, aku
serius sekali waktu itu,” jawabnya mantap.
”Waktu itu?” tanya Kyuhyun, tidak mengerti.
Dengan mantap pula Taeyeon menganggukkan kepalanya. ”Sekarang aku merasa
ragu dengan perasaanku itu. Apa aku benar telah jatuh cinta padamu? Entahlah...
kupikir, aku hanya menyukaimu. Sangat menyukaimu, Kyu. Lagipula, aku
merasa malu padamu setelah kukatakan kata-kata itu. Maafkan aku...”
Ada sedikit keterkejutan di hati Kyuhyun setelah mendengar kata-kata itu.
Namun, di sisi lain dia lega. Dengan begitu mereka akan berteman seperti sedia
kala. ”Tidak ada yang perlu dimintai maaf, Taeyeon...” katanya sambil
tersenyum. ”Suatu hal yang wajar kalau kau bisa jatuh cinta padaku ataupun
menyukaiku. Kita sudah berteman lama. Kau perempuan dan aku laki-laki. Sangat
wajar merasakannya. Tidak menutup kemungkinan juga aku akan jatuh cinta padamu
suatu saat nanti.”
Sebuah senyum tersungging di bibir Taeyeon.
Senyum pertama yang dilihat Kyuhyun setelah lama tidak melihatnya lagi.
”Kau baik sekali, Kyu. Bahkan di saat perasaanku terhadapmu sudah berubah,”
katanya. ”Sungguh beruntung aku menjadi temanmu.”
”Aku juga beruntung memiliki teman sepertimu, Yeon,” balas Kyuhyun.
Tiba-tiba dia mengacungkan kelingking kanannya pada Taeyeon. ”Jadi, kita akan
bersikap seperti dulu lagi? Melakukan apapun bersama-sama?”
Taeyeon tersenyum lebar. Dikaitnya kelingking Kyuhyun itu dengan
kelingkingnya. ”Ya, tentu saja!” jawabnya mantap.
***
Sepuluh tahun kemudian...
”Bagaimana? Kartu undangannya bagus kan?” tanya Kyuhyun pada Taeyeon yang
sedang melihat kartu undangan resepsi pernikahan yang ada di tangannya.
Taeyeon mengangguk kecil sambil tersenyum. ”Ya. Seleramu bagus juga. Kenapa
kau tidak mengajakku untuk memilih kartunya?” protesnya kemudian.
Kyuhyun hanya tersenyum sambil mengacak rambut Taeyeon. ”Kalau aku
mengajakmu, nanti Kibum bisa marah.”
”Ada apa menyebut namaku?” tanya Kibum yang tiba-tiba datang menghampiri
mereka sambil menggendong Jungshin, bocah lelaki berumur tiga tahun.
”Bukan apa-apa,” jawab Kyuhyun singkat sambil tersenyum. ”Kalian akan
datang ke resepsi pernikahanku kan?”
”Tentu saja,” jawab Kibum. ”Mana calon isterimu? Tidak ikut mengantarkan
undangan bersamamu?”
”Kita berpencar. Aku mengirim ke kerabat-kerabatku, sedangkan dia mengirim
ke kerabat-kerabatnya,” jawabnya. ”Ini Jungshin kan? Sudah besar ya? Terakhir kali
aku lihat dia masih merangkak,” katanya sambil mencubit pelan pipi Jungshin, gemas.
Anak itu mirip sekali dengan Kibum, namun mata dan rambutnya berwarna cokelat
seperti warna mata dan rambut milik Taeyeon.
”Makanya, rajin-rajin datang ke sini,” kata Taeyeon.
”Tahulah. Kapan-kapan lagi aku akan ke sini,” kata Kyuhyun. ”Ya sudah, aku
pergi dulu. Masih banyak sekali undangan yang harus kuantarkan. Jangan lupa
datang ke resepsi pernikahanku ya!”
”Iya, kami tidak akan lupa,” kata Kibum.
Kyuhyun keluar dari rumah mereka setelah mencium pipi Jungshin. Saat berada
di mobil, lelaki itu menghela napas panjang. Babak baru dalam hidupnya akan
segera dimulai.
***
-The End-
15.11.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar